Mualim dan Mufakir
Published by Ady Makhdi Musa under on 4:47 PM
Mualim dan Mufakir
Hobi yang aku geluti sejak SMA bersama Puapala
Rupanya menyemangatiku dimasa penjelajahan ini
Penjelajahan berkompas doa Ihdinassirotol mustaqim
mengantarkanku memahami kata Mualim dan Mufakir
Ditahun delapan puluhan dan sembilah puluhan
Negaraku dikejutkan oleh fenomena Booming Mufakir
Di sana sini muncul para Mufakir beragama Islam
Ahli fikir Islam berjubah Mufakir
Dibawah sadar masyarakat yang ada aku di dalamnya
Tak lagi mampu membedakan antara Mufakir dan Mualim
Ahli ahli tehnologi kini beralih profesi menjadi “Ulama”
Ilmu Agama yang dahulu di dapat melalui Ulama
Kini bisa di sampaikan oleh para Mufakir beragama Islam
Dan ahirnya ….. Logika banyak digunakan ketimbang dalil
Seolah Logika lebih dahulu ketimbang dalil
Proses pembenaran dimulai dari Logika lalu dicarikan dalil untuk menguatkan logikanya
Ulama yang yang dahulu dikenal sebagai Orang Alim yang tahu banyak Ilmu Agama
Saat itu jadi tidak poluler
Ulama yang yang dahulu dikenal sebagai mata-air tempat menimba ilmu agama
Jadi terkesan ketinggalan zaman… kuno… dan tidak logis….
Lebih lagi kata Ulama cenderung identik dengan Ustadz
Atau boleh disebut sebagai guru agama
Pantas saja seorang kawanku yang tinggal di Qatar pernah bilang
Mengaji di Indonesia sangat mudah…. Banyak Ustadz nya…
Di Qatar susah cari ustadz…. Katanya lagi…
Ustadz yang berbekal Logika lalu berupaya mencarikan dalil untuk menguatkan Logikanya
Kalimat itu menyadarkanku untuk tidak berhenti menjelajah
Berbekal doa Ihdinassirotol mustaqim
Ahirnya kutemukan sebuah mata air
Mata air pemahaman sebuah makna kata SEMPURNA
Karna Kesempurnaanya tidak dibutuhkan lagi ahli Fikir
Yang dibutuhkan hanya kalimat DALIL yang akan mengarahkan kita ke mata air lain
Dan orang yang memahami dalil adalah Mualim bukan Mufakir
Jika telah dikemukakan Dalil yang Insya Allah sebuah petunjuk …. Ikuti saja….
Yakini itu sebagai petunjuk menuju Mata-air lain
Yakini itu sebagai jawaban dari doa ihdinassirotol mustaqim
Dan…Janganlah berhenti…..
Teruslah menjelajah
Jika ada Tanda/Dalil yang lebih jelas dan lebih kuat ….. ikuti lagi…
Terus .. terus.. dan teruslah menjelajah….
Jangan berhenti sebelum bertemu sebuah tanda berhenti
Sebuah kalimat terpampang Jelas di pintu gerbang
SELAMAT DATANG DI GERBANG KEMATIAN
Semoga barokah….
Cimanggis 6 Juni 2009
Hobi yang aku geluti sejak SMA bersama Puapala
Rupanya menyemangatiku dimasa penjelajahan ini
Penjelajahan berkompas doa Ihdinassirotol mustaqim
mengantarkanku memahami kata Mualim dan Mufakir
Ditahun delapan puluhan dan sembilah puluhan
Negaraku dikejutkan oleh fenomena Booming Mufakir
Di sana sini muncul para Mufakir beragama Islam
Ahli fikir Islam berjubah Mufakir
Dibawah sadar masyarakat yang ada aku di dalamnya
Tak lagi mampu membedakan antara Mufakir dan Mualim
Ahli ahli tehnologi kini beralih profesi menjadi “Ulama”
Ilmu Agama yang dahulu di dapat melalui Ulama
Kini bisa di sampaikan oleh para Mufakir beragama Islam
Dan ahirnya ….. Logika banyak digunakan ketimbang dalil
Seolah Logika lebih dahulu ketimbang dalil
Proses pembenaran dimulai dari Logika lalu dicarikan dalil untuk menguatkan logikanya
Ulama yang yang dahulu dikenal sebagai Orang Alim yang tahu banyak Ilmu Agama
Saat itu jadi tidak poluler
Ulama yang yang dahulu dikenal sebagai mata-air tempat menimba ilmu agama
Jadi terkesan ketinggalan zaman… kuno… dan tidak logis….
Lebih lagi kata Ulama cenderung identik dengan Ustadz
Atau boleh disebut sebagai guru agama
Pantas saja seorang kawanku yang tinggal di Qatar pernah bilang
Mengaji di Indonesia sangat mudah…. Banyak Ustadz nya…
Di Qatar susah cari ustadz…. Katanya lagi…
Ustadz yang berbekal Logika lalu berupaya mencarikan dalil untuk menguatkan Logikanya
Kalimat itu menyadarkanku untuk tidak berhenti menjelajah
Berbekal doa Ihdinassirotol mustaqim
Ahirnya kutemukan sebuah mata air
Mata air pemahaman sebuah makna kata SEMPURNA
Karna Kesempurnaanya tidak dibutuhkan lagi ahli Fikir
Yang dibutuhkan hanya kalimat DALIL yang akan mengarahkan kita ke mata air lain
Dan orang yang memahami dalil adalah Mualim bukan Mufakir
Jika telah dikemukakan Dalil yang Insya Allah sebuah petunjuk …. Ikuti saja….
Yakini itu sebagai petunjuk menuju Mata-air lain
Yakini itu sebagai jawaban dari doa ihdinassirotol mustaqim
Dan…Janganlah berhenti…..
Teruslah menjelajah
Jika ada Tanda/Dalil yang lebih jelas dan lebih kuat ….. ikuti lagi…
Terus .. terus.. dan teruslah menjelajah….
Jangan berhenti sebelum bertemu sebuah tanda berhenti
Sebuah kalimat terpampang Jelas di pintu gerbang
SELAMAT DATANG DI GERBANG KEMATIAN
Semoga barokah….
Cimanggis 6 Juni 2009
0 comments:
Post a Comment